Nama :
Nur Rahmah
Nim :
A1B114090 (A1)
Prodi :
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata kuliah : Teori dan Pembelajaran Menulis
Judul jurnal acuan : Gangguan Fonologis Penderita
Ankyloglossia Penutur Bahasa Melayu Riau
penulis jurnal acuan : Yoffie Kharisma Dewi dan Gusti Sasta Labor Lingusitik FIB Universitas Andalas
rencana judul jurnal : Gangguan Fonologis Penderita
Ankyloglossia Penutur Dialek Banjar
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada perencanaan awal, hendaknya dilakukan pemilihan rencana tema yang
sesuai dengan yang akan di teliti. Sebuah tema adalah rancangan awal yang
nantinya akan menentukan batas-batas dalam suatu penelitian, hal ini
dimaksudkan agar suatu jurnal tidak lepas dari tema awal rencana pembuatan jurnal
tersebut. Setelah melakukan peninjauan tentang berbagai jurnal yang telah
ditemukan di internet, maka terpilihlah
tema linguistik, yang kajiannya membahas tentang fonologi. Selanjutnya menentukan
perencanaan judul yang dipilih sesuai dengan tema yang telah diambil tadi. Perencanaan
judul sangatlah penting, guna membuat kajian dengan lingkup yang lebih sempit
dan lebih terfokus. Judul yang dimaksud disini hanyalah judul sementara,
sehingga pada tahap revisi, judul tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu,
tergantung pada isi dari penelitian, serta kecocokan dengan tema yang akan
dibahas pada penelitian, yang kemudian dijadikan jurnal.
Rencana judul dari jurnal tentulah memiliki berbagai pertimbangan dalam
memilihnya, kriteria judul yang baik dapat dibuat dengan cara, memasukan subjek dari penelitian, objek tempat
penelitian tersebut diadakan, serta permasalahan yang akan diangkat pada jurnal
tersebut. dengan berpatokan pada ketiga dasar tersebut, maka dipilihlah judul
rancangan jurnal berjudul Gangguan
Fonologis Penderita Ankyloglossia Penutur Bahasa Banjar. Alasan pemilihan
judul tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Tema yang
diangkat sesuai dengan objek pada program studi pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia.
b.
Judul tersebut sesuai
dengan contoh jurnal yang telah didapatkan, hanya saja perbedaannya terletak
pada wilayah penelitian.
c.
Wilayah
penelitian yang dipilih merupakan tempat tinggal peneliti, hal ini dimaksudkan
agar jaraknya dekat dengan peneliti.
d.
Objek yang akan
digunakan adalah masyarakat suku banjar, hal ini dipilih karena beberapa diantara
penutur suku banjar mengalami gangguan fonologis.
e.
Penelitian ini
dilakukan mengingat pentingnya pembaharuan informasi untuk kalangan suku
banjar, agar kedepannya terjadi pengurangan populasi masyarakat yang mengalami
gangguan fonologis.
f.
Penelitian ini
juga diharapkan agar dapat menyelesaikan permasalahan gangguan fonologis pada
penutur suku banjar.
Pada rancangan jurnal tersebut berisi
lebih dari 15 halaman yang memuat tentang pengetian tentang gangguan fonologis,
berbagai penyebab terjadinya gangguan fonologis, pengertian ankyloglossia,
berbagai kategori penderita ankyloglossia, penyebab terjadinya ankyloglossia, data
berupa identitas penutur yang akan dijadikan sampel penelitian,, pengambilan
sampel untuk diteliti pada objek penutur suku banjar, penelitian gangguan
fonologi pada suatu wilayah tertentu di Banjarmasin, penyusunan hipotesis, pengembangan hipotesis,
serta simpulan dan daftar pustaka yang berisi berbagai sumber yang terkait
dengan jurnal dan terdapatnya beberapa lampiran yang mendukung jurnal tersebut.
Jurnal tersebut akan dibuat dengan bantuan beberapa pihak yang terkait
dalam kajian tersebut, diantaranya para pakar fonologi, dokter pakar kesehatan
gigi, gusi dan mulut, beberapa pejabat desa guna pemberian ijin melakukan
penelitian, masyarakat suku banjar sebagai objek penelitian, yang diantaranya
terdiri dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, serta penutur memiliki
berbagai subdialek berbeda tapi masih dalam dialeg banjar, lingkungan tempat
tinggal yang berbeda, serta status pendidikan yang berbeda pula.
Pada bagian abstrak, akan disampaikan berbagai alasan diangkatnya
permasalahan ini, untuk diteliti dan pentingnya diadakan penelitian. Alasan
diangkatnya permasalahan fonologis ini adalah karena, banyaknya permasalahan
yang muncul akibat gangguan fonologis, beberapa orang yang memiliki gangguan
fonologis cenderung sulit untuk berbicara dengan jelas, sehingga menyebabkan
penutur menjadi malu akan kekurangannya tersebut, kemudian rusaknya bahasa
daerah karena kesalahan pada penutur dalam mengartikulasikan dialeknya.
Dewasanya kebanyakan dari penutur suku banjar, sebenarnya tidak memiliki gangguan fonologis,
namun karena lingkungan tempat penutur tinggal telah memengaruhi si penutur,
yang menyebabkan penutur memiliki kebiasaan berbicara cadel, ada pula penyebab
gangguan fonologis lainnya seperti mengikuti tren bicara anak gaul yang
menyebabkan secara tidak langsung penutur tersebut mengikuti artikulasi yang
salah. Sedangkan penting penelitian ini adalah, untuk menyelesaikan
permasalahan yang telah diungkapkan tadi, penyelesaiannya dapat berupa penjelaskan
pada masyarakat tentang melafalkan artikulasi yang benar, memberikan informasi
penyebab gangguan fonologis, serta menanggulangi kesalahahan dalam mengajarkan
artikulasi pada anak-anak, agar ke depannya tidak terdapat kesalahan dalam
artikulasi yang menyebabkan gangguan fonologis.
Proses selanjutnya adalah pencarian informasi tentang jurnal tersebut.
berbagai sumber dapat digunakan untuk penelitian jurnal, diantaranya penelitian
pada masyarakat dengan cara mengumpulkan sampel dari penutur suku banjar,
pencarian buku buku penunjuang penelitian, seperti fonologi bahasa Indonesia,
kamus besar bahasa Indonesia, neurolinguistik, kamus bahasa banjar. Kemudian
mencari jurnal-jurnal ilmiah yang terkait dengan jurnal yang akan diteliti, hal
ini dapat di jadikan referensi yang baik guna penyempurnaan jurnal jurnal
sebelumnya.
2. Tahap pengumpulan Konsep-konsep (Drafting)
Pengumpulan konsep merupakan bagian terpenting dalam pembuatan jurnal,
pada tahap ini akan dipilih sumber-sumber yang layak maupun tidak untuk
dimasukan ke dalam jurnal tersebut. pengumpulan konsep dapat dilakukan dengan
mengambil beberapa referensi yang terkait pada jurnal tersebut. konsep-konsep
tersebut diantaranya:
a.
Abstrak yang
terdiri dari intisari tentang penelitian gangguan fonologis, yang mencakup
latar belakang, masalah penelitian gangguan fonologis, serta metode yang akan digunakan.
b.
Pendahuluan yang
terdiri dari jawaban atas pertanyaan penelitian gangguan fonologis, untuk apa
penelitian ini dilakukan, serta mengapa harus dilakukan penelitian tersebut.
c.
Pembahasan yang
berisi materi secara detail, tentang gangguan fonologis penderita Ankyloglossia Penutur
Dialek Banjar, kategori penderita ankyloglossia, penyebab munculnya gangguan fonologis, serta cara menanggulangi gangguan fonologis.
d.
Simpulan yang berisi intisari dari semua penelitian
jurnal tersebut,.
e.
Daftar pustaka, yang berisi semua informasi tentang sumber
yang telah diambil untuk pembuatan jurnal.
3. Tahap merevisi (Revising)
Pada tahapan ini yang perlu kita ketahui adalah merevisi bukan berarti
mengubah keseluruhan isi dari jurnal, namun merevisi disini maksudnya
memperbaiki jurnal agar kedepannya tidak ada kesalahan dalam pembuatan jurnal
ini. Dalam merevisi juga harus memperhatikan kritik dan saran dari pakar yang
telah membantu kita meneliti dalam jurnal ini, sehingga perlunya kesabaran
serta ketelitian dalam hal merevisi jurnal.
Dalam tahap revisi, sebuah jurnal harus ditelaah kembali, baik dari segi
kebahasaan contohnya, dalam penulisan, memperhatikan penerapan EYD yang benar, penyusunan
materi yang runtut, dari segi isi yakni meninjau kembali semua sampel, meninjau
semua sumber jurnal, memperkuat jurnal tersebut dengan menyertakan teori teori
yang mendukung, maupun segi manfaatnya yakni, sudah sesuaikan jurnal tersebut
dengan fakta yang konkret, sudah
dapatkah dinikmati manfaat penulisan jurnal tersebut, adalah perubahan
masyarakat setelah membaca jurnal tersebut. Tentu seorang peneliti ingin
tulisannya menjadi abadi, bahkan menjadi landasan penulisan bagi jurnal jurnal
berikutnya, namun harus diingat sebuah jurnal yang baik harus memiliki manfaat
untuk orang lain, bukan hanya sebuah jurnal saja, namun sebuah jurnal yang bisa
mengubah pola pikir pembaca menjadi lebih terbuka, jurnal yang mengubah prilaku
masyarakat menjadi lebih baik, serta jurnal yang bisa membantu kehidupan
masyarakat di sekitarnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar