position:fixed;bottom:0px; right:0px;

hii

Minggu, 13 Maret 2016

Tgs 5: Rancangan Jurnal Ilmiah




Nama                      : Nur Rahmah
Nim                         : A1B114090 (A1)
Prodi                       : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata kuliah           : Teori dan Pembelajaran Menulis


Judul jurnal acuan     : Gangguan Fonologis Penderita Ankyloglossia Penutur Bahasa Melayu Riau
penulis jurnal acuan  : Yoffie Kharisma Dewi dan Gusti Sasta Labor Lingusitik FIB Universitas Andalas
rencana judul jurnal  : Gangguan Fonologis Penderita Ankyloglossia Penutur Dialek Banjar

1. Tahap Perencanaan (Planning)


Pada perencanaan awal, hendaknya dilakukan pemilihan rencana tema yang sesuai dengan yang akan di teliti. Sebuah tema adalah rancangan awal yang nantinya akan menentukan batas-batas dalam suatu penelitian, hal ini dimaksudkan agar suatu jurnal tidak lepas dari tema awal rencana pembuatan jurnal tersebut. Setelah melakukan peninjauan tentang berbagai jurnal yang telah ditemukan di internet,  maka terpilihlah tema linguistik, yang kajiannya membahas tentang fonologi. Selanjutnya menentukan perencanaan judul yang dipilih sesuai dengan tema yang telah diambil tadi. Perencanaan judul sangatlah penting, guna membuat kajian dengan lingkup yang lebih sempit dan lebih terfokus. Judul yang dimaksud disini hanyalah judul sementara, sehingga pada tahap revisi, judul tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu, tergantung pada isi dari penelitian, serta kecocokan dengan tema yang akan dibahas pada penelitian, yang kemudian dijadikan jurnal.
Rencana judul dari jurnal tentulah memiliki berbagai pertimbangan dalam memilihnya, kriteria judul yang baik dapat dibuat dengan cara, memasukan  subjek dari penelitian, objek tempat penelitian tersebut diadakan, serta permasalahan yang akan diangkat pada jurnal tersebut. dengan berpatokan pada ketiga dasar tersebut, maka dipilihlah judul rancangan jurnal berjudul Gangguan Fonologis Penderita Ankyloglossia Penutur Bahasa Banjar. Alasan pemilihan judul tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Tema yang diangkat sesuai dengan objek pada program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
b.      Judul tersebut sesuai dengan contoh jurnal yang telah didapatkan, hanya saja perbedaannya terletak pada wilayah penelitian.
c.       Wilayah penelitian yang dipilih merupakan tempat tinggal peneliti, hal ini dimaksudkan agar jaraknya dekat dengan peneliti.
d.      Objek yang akan digunakan adalah masyarakat suku banjar, hal ini dipilih karena beberapa diantara penutur suku banjar mengalami gangguan fonologis.
e.       Penelitian ini dilakukan mengingat pentingnya pembaharuan informasi untuk kalangan suku banjar, agar kedepannya terjadi pengurangan populasi masyarakat yang mengalami gangguan fonologis.
f.       Penelitian ini juga diharapkan agar dapat menyelesaikan permasalahan gangguan fonologis pada penutur suku banjar.
 Pada rancangan jurnal tersebut berisi lebih dari 15 halaman yang memuat tentang pengetian tentang gangguan fonologis, berbagai penyebab terjadinya gangguan fonologis, pengertian ankyloglossia, berbagai kategori penderita ankyloglossia, penyebab terjadinya ankyloglossia, data berupa identitas penutur yang akan dijadikan sampel penelitian,, pengambilan sampel untuk diteliti pada objek penutur suku banjar, penelitian gangguan fonologi pada suatu wilayah tertentu di Banjarmasin,  penyusunan hipotesis, pengembangan hipotesis, serta simpulan dan daftar pustaka yang berisi berbagai sumber yang terkait dengan jurnal dan terdapatnya beberapa lampiran yang mendukung jurnal tersebut.
Jurnal tersebut akan dibuat dengan bantuan beberapa pihak yang terkait dalam kajian tersebut, diantaranya para pakar fonologi, dokter pakar kesehatan gigi, gusi dan mulut, beberapa pejabat desa guna pemberian ijin melakukan penelitian, masyarakat suku banjar sebagai objek penelitian, yang diantaranya terdiri dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, serta penutur memiliki berbagai subdialek berbeda tapi masih dalam dialeg banjar, lingkungan tempat tinggal yang berbeda, serta status pendidikan yang berbeda pula.
Pada bagian abstrak, akan disampaikan berbagai alasan diangkatnya permasalahan ini, untuk diteliti dan pentingnya diadakan penelitian. Alasan diangkatnya permasalahan fonologis ini adalah karena, banyaknya permasalahan yang muncul akibat gangguan fonologis, beberapa orang yang memiliki gangguan fonologis cenderung sulit untuk berbicara dengan jelas, sehingga menyebabkan penutur menjadi malu akan kekurangannya tersebut, kemudian rusaknya bahasa daerah karena kesalahan pada penutur dalam mengartikulasikan dialeknya.
Dewasanya kebanyakan dari penutur suku banjar,  sebenarnya tidak memiliki gangguan fonologis, namun karena lingkungan tempat penutur tinggal telah memengaruhi si penutur, yang menyebabkan penutur memiliki kebiasaan berbicara cadel, ada pula penyebab gangguan fonologis lainnya seperti mengikuti tren bicara anak gaul yang menyebabkan secara tidak langsung penutur tersebut mengikuti artikulasi yang salah. Sedangkan penting penelitian ini adalah, untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diungkapkan tadi, penyelesaiannya dapat berupa penjelaskan pada masyarakat tentang melafalkan artikulasi yang benar, memberikan informasi penyebab gangguan fonologis, serta menanggulangi kesalahahan dalam mengajarkan artikulasi pada anak-anak, agar ke depannya tidak terdapat kesalahan dalam artikulasi yang menyebabkan gangguan fonologis.
Proses selanjutnya adalah pencarian informasi tentang jurnal tersebut. berbagai sumber dapat digunakan untuk penelitian jurnal, diantaranya penelitian pada masyarakat dengan cara mengumpulkan sampel dari penutur suku banjar, pencarian buku buku penunjuang penelitian, seperti fonologi bahasa Indonesia, kamus besar bahasa Indonesia, neurolinguistik, kamus bahasa banjar. Kemudian mencari jurnal-jurnal ilmiah yang terkait dengan jurnal yang akan diteliti, hal ini dapat di jadikan referensi yang baik guna penyempurnaan jurnal jurnal sebelumnya.

2. Tahap pengumpulan Konsep-konsep (Drafting)

Pengumpulan konsep merupakan bagian terpenting dalam pembuatan jurnal, pada tahap ini akan dipilih sumber-sumber yang layak maupun tidak untuk dimasukan ke dalam jurnal tersebut. pengumpulan konsep dapat dilakukan dengan mengambil beberapa referensi yang terkait pada jurnal tersebut. konsep-konsep tersebut diantaranya:
a.   Abstrak yang terdiri dari intisari tentang penelitian gangguan fonologis, yang mencakup latar belakang, masalah penelitian gangguan fonologis, serta metode yang akan digunakan.
b.      Pendahuluan yang terdiri dari jawaban atas pertanyaan penelitian gangguan fonologis, untuk apa penelitian ini dilakukan, serta mengapa harus dilakukan penelitian tersebut.
c.       Pembahasan yang berisi materi secara detail, tentang gangguan fonologis penderita Ankyloglossia Penutur Dialek Banjar, kategori penderita ankyloglossia, penyebab munculnya gangguan fonologis, serta cara menanggulangi gangguan fonologis.
d.      Simpulan yang berisi intisari dari semua penelitian jurnal tersebut,.
e.       Daftar pustaka, yang berisi semua informasi tentang sumber yang telah diambil untuk pembuatan jurnal.


3. Tahap merevisi (Revising)

Pada tahapan ini yang perlu kita ketahui adalah merevisi bukan berarti mengubah keseluruhan isi dari jurnal, namun merevisi disini maksudnya memperbaiki jurnal agar kedepannya tidak ada kesalahan dalam pembuatan jurnal ini. Dalam merevisi juga harus memperhatikan kritik dan saran dari pakar yang telah membantu kita meneliti dalam jurnal ini, sehingga perlunya kesabaran serta ketelitian dalam hal merevisi jurnal.
Dalam tahap revisi, sebuah jurnal harus ditelaah kembali, baik dari segi kebahasaan contohnya, dalam penulisan, memperhatikan penerapan EYD yang benar, penyusunan materi yang runtut, dari segi isi yakni meninjau kembali semua sampel, meninjau semua sumber jurnal, memperkuat jurnal tersebut dengan menyertakan teori teori yang mendukung, maupun segi manfaatnya yakni, sudah sesuaikan jurnal tersebut dengan  fakta yang konkret, sudah dapatkah dinikmati manfaat penulisan jurnal tersebut, adalah perubahan masyarakat setelah membaca jurnal tersebut. Tentu seorang peneliti ingin tulisannya menjadi abadi, bahkan menjadi landasan penulisan bagi jurnal jurnal berikutnya, namun harus diingat sebuah jurnal yang baik harus memiliki manfaat untuk orang lain, bukan hanya sebuah jurnal saja, namun sebuah jurnal yang bisa mengubah pola pikir pembaca menjadi lebih terbuka, jurnal yang mengubah prilaku masyarakat menjadi lebih baik, serta jurnal yang bisa membantu kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar