position:fixed;bottom:0px; right:0px;

hii

Kamis, 10 Maret 2016

Antologi Puisi dengan Judul "Cahaya Kecil" Karya Nur Rahmah



Bersatulah Denganku
aku mentari yang membangunkanmu
dari sebuah mimpi yang panjang
 aku mentari yang menjemputmu 
dari kegelapan
menghangatkan tubuhmu
yang basah
dingin
dan membeku

perlahan matamu terbuka
menatap kearah diriku
 senyum itu
tak akan pernah aku lupa

dimanapun aku berada
kau pun turut serta
dikala sedih
maupun gembira

aku memang tak pernah melihat masa depan
hanya menduga
kau adalah ujung dari hatiku
akhir dari segala kisah cinta ini
entah kapan
kita akan bersatu?
 03/03/16

Bingung

Kau buat hati ini bingung,
kau membuat diriku merana
dalam sebuah kegelisahan tanpa akhir
kadang kau tampakkan sebuah cahaya
 kadang pula kau hilangkan cahaya tersebut,

harus kemana hati ini mengadu?
apa aku bisa mengadu pada semua orang
tapi tidak
itu tak akan mengubah apapun,
hanya membuat
benang yang kusut menjadi terputus,
sebuah hubungan yang tak menentu
aku nelangsa...
07/03/16

Kata Hati 

kau pelita hidup
pelipur lara
penyejuk hati
serta pengubah segala arah hati ini

kau memang memiliki segala kuasa
atas diri yang hina ini,
tubuh yang penuh dengan dosa
jiwa yang kotor
serta hati yang hitam

Bisakah aku kembali
seperti sedia kala
ketika, kau lemparkan aku ke dunia
kau tiupkan roh pada raga yang mati
kau tangiskan diriku
ketika pertama melihat dunia,

hanya satu pintaku,
dunia mungkin terus berubah
tapi,
aku selalu ingin menjadi bayi yang tak berdosa
agar kelak, diriku bisa langsung ke surga
 08/03/16

Gerhana Matahari
aku telah terbiasa melihat kau
cahaya pagiku,
matahari tercinta

kau hangatkan tubuh ini
kau riangkan hati
kau peluk aku,
 dengan segala kebaikan dalam dirimu

namun, untuk beberapa saat
sinarmu terhalang bulan
kau tak bisa menghangatkan tubuh ini,
walau sebentar
aku tetap merindukan sinarmu
kapan kau akan kembali
09/03/16

Kembalilah Cahaya Hidup

Jantung berdetak lebih kencang
hati terasa berdebar-debar
tunggu!!!

Ini bukan cinta
Bukan pula amarah

Ini hanya sebuah perasaan
yang tak menentu
ketika dunia yang terang berubah menjadi gelap
dunia yang ramai menjadi sepi
siang berubah menjadi malam
kegembiraan menjadi kedukaan
keberanian menjadi ketakutan

MATAHARI
oh bulan, ku mohon
kembalikan matahariku
kembalikan cinta dan hidupku
kulalui hidup dengan matahari
matipun akan tetap sama
itulah diriku
milikmu


BULAN
kau menang
 kau yang perkasa
tapi hanya beberapa saat,
cintaku telah kembali
kau matahari,
hidupku

BUMI
 kekasihku
 Matahari tercinta
bersatulah engkau
bersamaku
selalu
09/03/16

Cinta
siapa dirimu yang sebenarnya?
kau butakan aku
kau lumpuhkan segala ingatanku
kau kuasai perasaanku

mungkin hanya setengah, sisanya masih ada padaku
jangan kira, aku adalah pelayanmu
kau suruh aku
kau gurui aku
kau maki aku
dengan segala kekurangan dan ketidakberdayaan diriku
aku tak ingin dibodohi oleh dirimu.
13/04/16
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar