BERBAGAI
JENIS KALIMAT PADA SUB DIALEK BANJAR KUALA
Tugas
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bahasa
Dosen
Pembimbing : Prof. Drs. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

Oleh
kelompok 9:
Norhidayatullah NIMA1B114089
Nur
Rahmah NIM A1B114090
Nurbaiti NIM A1B114091
Nurul
Hidayah NIM
A1B114092
Rido
Ansyori NIM A1B114094
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
APRIL
2015
ABSTRAK
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kehendak-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Berbagai Jenis Kalimat pada Sub Dialek Banjar
Kuala”. Dengan adanya pembuatan makalah ini, kiranya kami dapat menyelesaikan
tugas perkuliahan “Metodologi Penelitian Bahasa”, Terima kasih kepada
teman-teman dari kelompok sembilan yang telah membantu dalam proses menyusun
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu untuk
kita semua. Atas pembuatan makalah ini kami memohon kritik serta saran dari
semua pihak, agar nantinya makalah ini bisa lebih sempurna daripada sebelumnya.
Banjarmasin, 11 April
2016
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..............................................................................................................
1.2
Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3
Tujuan dan Kegunaan Penulisan...................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
2.1.1
Pengertian Kalimat Mayor dan Contoh
Kalimat Mayor...................................
2.1.2
Pengertian Kalimat Mayor dan Contoh Kalimat Minor....................................
2.2
Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal......................................................................
2.2.1
Pengertian Kalimat Verbal dan Contoh Kalimat Verbal...................................
2.2.2
Pengertian Kalimat Non-Verbal dan Contoh Kalimat
Non-Verbal..................
2.3
Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
2.3.1
Pengertian Kalimat Bebas.................................................................................
2.3.2
Pengertian Kalimat Terikat................................................................................
2.3.3
Contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat.....................................................
BAB
III PENUTUP.......................................................................................................................
3.1 Simpulan........................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mengingat
banyaknya jenis kalimat pada Sub Dialek bahasa Banjar Kuala, kami berusaha
untuk meneliti beberapa contoh kalimat yang dianggap relevan dengan Kamus
Bahasa Banjar. Kalimat kalimat tersebut merupakan kalimat yang berisi kata-kata
yang sudah banyak ditanggalkan pemakaiannya oleh masyarakat suku banjar, hal
ini tentu sangat disayangkan jika bahasa daerah terus saja mengalami
pengurangan daya pemakaiannya.
Jika
penelitian ini tidak diadakan maka, dikhawatirkan akan membuat tercampurnya sub
dialek bahasa banjar Kuala dan sub dialek bahasa banjar Hulu, hal ini sudah
mulai terasa, ketika terjadi perkawinan oleh masyarakat pengguna Sub dialek
banjar Kuala dan masyarakat pengguna Sub Dialek banjar Hulu, hal ini
mengakibatkan keturunan selanjutnya bukan penerus pengguna bahasa yang asli,
namun menggunakan bahasa banjar yang tercampur, baik dari struktur kalimat,
pemakaian kosa kata, serta intonasi dalam berbicara. Sehingga hal tersebut
harus segera diantisipasi oleh orang-orang yang berada dalam lingkup bahasa,
serta pengimformasian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan
budaya bahasa banjar di Kalimantan Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang,
dapat diformulasikan permasalahan pokok sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari Kalimat Mayor dan Kalimat Minor?
2.
Apa sajakah contoh Kalimat Mayor dan Kalimat Minor pada
sub dialek banjar kuala?
3.
Apa pengertian dari Kalimat Verbal dan Kalimat
Non-Verbal?
4.
Apa sajakah contoh Kalimat Verbal dan Kalimat
Non-Verbal pada sub dialek banjar kuala?
5.
Apa pengertian dari Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat?
6.
Apa sajakah contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat pada
sub dialek banjar kuala?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Menginformasikan
tentang pengertian kalimat mayor dan kalimat minor.
2. Mencontohkan
berbagai kalimat mayor dan kalimat minor dengan menggunakan sub dialek bahasa
banjar kuala.
3. Menginformasikan
tentang pengertian kalimat verbal dan kalimat non-verbal.
4. Mencontohkan
berbagai kalimat verbal dan kalimat non-verbal dengan menggunakan sub dialek
bahasa banjar kuala.
5. Menginformasikan
tentang pengertian kalimat bebas dan kalimat terikat.
6. Mencontohkan
berbagai Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat dengan menggunakan bahasa sub dialek
banjar kuala
Sedangkan kegunaan penulisan makalah
ini adalah diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan belajar pada mata kuliah
Metodologi Penelitian Bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kalimat
Mayor dan Kalimat Minor
Pembedaan
kalimat mayor dan kalimat minor dilakukan berdasarkan lengkap dan tidaknya
klausa yang menjadi konstituen dasar suatu kalimat.
2.1.1
Pengerian Kalimat Mayor
Kalimat
Mayor merupakan sebuah klausa yang lengkap, sekurang kurangnya memiliki unsur
subjek dan predikat. Contohnya:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Anang
hanyar tabangun.
|
Anang
baru bangun.
|
Ikam
nang ka sini.
|
Kamu
yang ke sini.
|
Mamanya Aluh handak mailangi kawannya di kampung.
|
Ibunya
Aluh ingin menengok temannya di kampung.
|
Inya mangatam banih.
|
Dia
memanen padi.
|
Kainya Amat tulak ka pahumaan.
|
Kakeknya
Amat berangkat ke sawah.
|
2.1.2
Pengertian Kalimat Minor
Kalimat
minor memiliki ciri klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri subjek saja,
predikat saja, objek saja, ataukah keterangan saja, maka kalimat tersebut
disebut kalimat minor. Kalimat minor ini meskipun unsur-unsurnya tidak lengkap,
namun dapat dipahami karena konteksnya diketahui oleh pendengar maupun
pembicara. Contoh kalimat minor:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Liwar
kajal!
|
Sangat
berdesakan!
|
Lakasi!
|
Cepat!
|
Handak
bakunyung.
|
Ingin
berenang.
|
Ka
Banjarmasin.
|
Ke
Banjarmasin.
|
Amat handak tulak.
|
Amat
hendak berangkat.
|
Dalas tahantak mundur maka kada.
|
Meskipun
terjatuh tidak akan menyerah.
|
Waja sampai ka puting.
|
Kuat
sampai ke ujung.
|
2.2 Kalimat
Verbal dan Kalimat Non-Verbal
2.2.1
Pengerian Kalimat Verbal
Kalimat
verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang
predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori verba. Berkenaan dengan
banyaknya jenis atau tipe verbal, maka biasanya dibedakan pula adanya kalimat
transitif, intransitif, kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat dinamis, kalimat
statis, kalimat refleksif,kalimat resiprokal, dan kalimat ekuatif.
·
Kalimat Transitif adalah kalimat yang
predikatnya berupa verba transitif, yaitu verba yang biasanya diikuti oleh
sebuah objek kalau verba tersebut bersifat monotransitif, dan diikuti oleh dua
buah objek kalau verbanya berupa verba bitransitif, contoh kalimat Transitif:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Andi
batampah wadai.
|
Andi
memesan kue.
|
Amin
mamakan iwak karing.
|
Amin
memakan ikan kering.
|
Ading
manyanyiakan sabuting lagu.
|
Ading
manyanyiakan sebuah lagu.
|
Ijum
maminum banyu putih.
|
Ijum
meminum air putih.
|
Edo
bamainan keleker.
|
Edo
bermain kelereng.
|
·
Kalimat Intransitif adalah kalimat yang
predikatnya berupa verba intransitif, yaitu verba verba yang tidak memiliki
objek, contoh kalimat Intransitif:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
|
Nita
handak makan.
|
Nita
ingin makan.
|
|
Acil
bakamih ka jamban.
|
Bibi
kencing ke toilet.
|
|
Kai
hanyar bulik.
|
Kakek
baru pulang.
|
|
Nana
bahualan.
|
Nana
berkelahi.
|
|
Amah
tadangsar.
|
Amah
terpeleset.
|
|
Junai
mahayabang.
|
Junai
melamun.
|
|
·
Kalimat Aktif adalah kalimat yang
predikatnya kata kerja aktif. Dalam bahasa Indonesia verba aktif biasanya
ditandai dengan prefiks, contohnya:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
|
Unda
manulis surat.
|
Saya
menulis surat.
|
|
Kamanakanku
lagi mandangarakan radio.
|
Keponakanku
sedang mendengarkan radio.
|
|
Mama
manapas salawar.
|
Ibu
mencuci celana.
|
|
Mama
manyiangi iwak.
|
Ibu
membersihkan ikan.
|
|
Ardah
maangkut tapasan baju.
|
Ardah
membawa cucian baju.
|
|
Ulak
mamutik ilung.
|
Ulak
memetik eceng gondok.
|
|
Dalam
kepustakaan lingusitik ada istilah kalimat aktif anti pasif dan kalimat pasif
anti aktif sehubungan dengan adanya sejumlah verba aktif yang tidak dapat
dipasifkan, dan verba pasif yang tidak dapat dijadikan verba aktif, contoh
kalimat pasif yang tidak dapat dijadikan kalimat aktif :
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Julak
laki kacuntanan baisukan tadi.
|
Paman
kemalingan tadi pagi.
|
Batis
tagapit lawanng.
|
Kaki
terjepit pintu.
|
|
Contoh kalimat aktif
yang tidak bisa dipasifkan :
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Inya
kada mucil lawan paguruan.
|
Dia
tidak bandel dengan guru-guru.
|
Samut
mahurung gulaan.
|
Semut
menggerumuni permen.
|
·
Kalimat Dinamis adalah kalimat yang
predikatnya berupa verba yang secara sistematis menyatakan tindakan atau
gerakan,contohnya:
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
Udin
bukah ka dapur.
|
Udin
berlari ke dapur.
|
Inya
barabah di tilam.
|
Dia
berbaring di tempat tidur.
|
Ipah
garing bangat.
|
Ipah
sakit keras.
|
Ading
baguling di pahumaan.
|
Adik
berguling-guling di sawah.
|
Mama
manyiangi iwak.
|
Ibu
membersihkan ikan.
|
2.2.2
Pengertian Kalimat Non-Verbal
Kalimat
non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan verba; bisa nomina atau frasa
nomina, bisa adjektifa atau frasa adjektifa, bisa kelas numeral, bisa juga
frasa preposisional. Berikut contoh kalimat non-verbal.
Sub
Dialek Banjar Kuala
|
Bahasa
Indonesia
|
|
Buhannya
cangkal banar.
|
Mereka
rajin sekali.
|
|
Kakanakan
ka sakulahan.
|
Anak-anak
ke sekolah.
|
|
Ikam
langkar banar.
|
Kamu
cantik sekali.
|
|
Unda
menggaring kada ada nyawa.
|
Saya
sakit karena kamu tidak ada.
|
|
Awak
ikam batinggi.
|
Badanmu
semakin tinggi.
|
|
Nyawa
liwar lamak.
|
Kamu
sangat gendut.
|
|
2.3 Kalimat
Bebas dan Kalimat Terikat
2.3.1
Pengerian Kalimat Bebas
Kalimat
bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau
dapat memulai sebuah paragraf atau wacana tanpa bantuan kalimat atau konteks
lain yang menjelaskannya.
2.3.2
Pengerian Kalimat Terikat
Kalimat
terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap,
atau menjadi pembuka paragraf atau wacana tanpa bantuan konteks.
2.3.3
Contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
Iwak
Haruan
Wayahini di Banjar ngalih banar
mancari iwak haruan (kalimat bebas). Salimbadaan hintalunya haja ngalih banar
dicari(kalimat terikat). Amunnya ada gin sing larangan(kalimat terikat).
Banjar Kuta Saribu Sungai
Banjar wahini lain kuta saribu
sungai lagi (kalimat bebas). Salimbadaan saribu, saratus gin asa ngalih banar
mancari(kalimat terikat). Sudah sing dikitan rigat pulang(kalimat terikat).
Bubuhan banjar kataju banar mambuang sampah ka sungai(kalimat terikat). Itu jua
nang maulah sungai jadi tatumpuk lawan sampah, sampai akhirnya sungai di Banjar
akhirnya tunggal dikitan hilang (kalimat terikat).
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Kalimat
Mayor merupakan sebuah klausa yang lengkap, sekurang kurangnya memiliki unsur
subjek dan predikat. Sedangkan Kalimat minor memiliki ciri klausa tidak
lengkap, entah hanya terdiri subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah
keterangan saja, maka kalimat tersebut disebut kalimat minor.
Kalimat
verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang
predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori verba. Sedangkan Kalimat
non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan verba; bisa nomina atau frasa
nomina, bisa adjektifa atau frasa adjektifa, bisa kelas numeral, bisa juga
frasa preposisional.
Kalimat
bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap.
Sedangkan Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai ujaran lengkap
3.2
Saran
Hendaknya dari kalangan ketatabahasaan,
maupun kalangan akademik lainnya, terus melakukan penelitian tentang bahasa
banjar, yang dirasa bahasa banjar itu sendiri memiliki keberagaman kosa kata
yang luar biasa banyaknya. Penelitian ini harus selalu diperbaharui ataupun
dijadikan agenda rutin bagi kalangan ketatabahasaan, karena dengan dilakukannya
penelitian lebih lanjut, maka buku-buku penunjang pembelajaran bahasa banjar,
akan mudah untuk didapatkan dan dipelajari bagi masyarakat maupun kalangan
pelajar itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
______2012.
Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Djebar
Hapip, Abdul. 2008. Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: CV. Rahmat
Hafiz Al Mubaraq.
Kridalaksana,
Harimukti. 1982. Kamus Linguistik.
Jakarta: PT. Gramedia.
Ode Sidu, La.
2013. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Kendari: Unhalu Press.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar