position:fixed;bottom:0px; right:0px;

hii

Jumat, 23 September 2016

BERBAGAI JENIS KALIMAT PADA SUB DIALEK BANJAR KUALA



BERBAGAI JENIS KALIMAT PADA SUB DIALEK BANJAR KUALA
Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bahasa
Dosen Pembimbing : Prof. Drs. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.


Logo_unlam

Oleh kelompok 9:
Norhidayatullah          NIMA1B114089
Nur Rahmah                NIM A1B114090
Nurbaiti                       NIM A1B114091
Nurul Hidayah                        NIM A1B114092
Rido Ansyori              NIM A1B114094


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
APRIL 2015

ABSTRAK
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kehendak-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Berbagai Jenis Kalimat pada Sub Dialek Banjar Kuala”. Dengan adanya pembuatan makalah ini, kiranya kami dapat menyelesaikan tugas perkuliahan “Metodologi Penelitian Bahasa”, Terima kasih kepada teman-teman dari kelompok sembilan yang telah membantu dalam proses menyusun makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu untuk kita semua. Atas pembuatan makalah ini kami memohon kritik serta saran dari semua pihak, agar nantinya makalah ini bisa lebih sempurna daripada sebelumnya.



Banjarmasin, 11 April 2016


Kelompok  9







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang..............................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3  Tujuan dan Kegunaan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1      Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
2.1.1        Pengertian Kalimat Mayor dan Contoh Kalimat Mayor...................................
2.1.2        Pengertian Kalimat Mayor dan Contoh Kalimat Minor....................................
2.2      Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal......................................................................
2.2.1        Pengertian Kalimat Verbal dan Contoh Kalimat Verbal...................................
2.2.2        Pengertian Kalimat Non-Verbal dan Contoh Kalimat Non-Verbal..................
2.3      Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
2.3.1        Pengertian Kalimat Bebas.................................................................................
2.3.2        Pengertian Kalimat Terikat................................................................................
2.3.3        Contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat.....................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................
3.1 Simpulan........................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mengingat banyaknya jenis kalimat pada Sub Dialek bahasa Banjar Kuala, kami berusaha untuk meneliti beberapa contoh kalimat yang dianggap relevan dengan Kamus Bahasa Banjar. Kalimat kalimat tersebut merupakan kalimat yang berisi kata-kata yang sudah banyak ditanggalkan pemakaiannya oleh masyarakat suku banjar, hal ini tentu sangat disayangkan jika bahasa daerah terus saja mengalami pengurangan daya pemakaiannya.
Jika penelitian ini tidak diadakan maka, dikhawatirkan akan membuat tercampurnya sub dialek bahasa banjar Kuala dan sub dialek bahasa banjar Hulu, hal ini sudah mulai terasa, ketika terjadi perkawinan oleh masyarakat pengguna Sub dialek banjar Kuala dan masyarakat pengguna Sub Dialek banjar Hulu, hal ini mengakibatkan keturunan selanjutnya bukan penerus pengguna bahasa yang asli, namun menggunakan bahasa banjar yang tercampur, baik dari struktur kalimat, pemakaian kosa kata, serta intonasi dalam berbicara. Sehingga hal tersebut harus segera diantisipasi oleh orang-orang yang berada dalam lingkup bahasa, serta pengimformasian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya bahasa banjar di Kalimantan Selatan.
1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang, dapat diformulasikan permasalahan pokok sebagai berikut:
1.         Apa pengertian dari Kalimat Mayor dan Kalimat Minor?
2.         Apa sajakah contoh Kalimat Mayor dan Kalimat Minor pada sub dialek banjar kuala?
3.         Apa pengertian dari Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal?
4.         Apa sajakah contoh Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal  pada sub dialek banjar kuala?
5.         Apa pengertian dari Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat?
6.         Apa sajakah contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat pada sub dialek banjar kuala?


1.3  Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Menginformasikan tentang pengertian kalimat mayor dan kalimat minor.
2.      Mencontohkan berbagai kalimat mayor dan kalimat minor dengan menggunakan sub dialek bahasa banjar kuala.
3.      Menginformasikan tentang pengertian kalimat verbal dan kalimat non-verbal.
4.      Mencontohkan berbagai kalimat verbal dan kalimat non-verbal dengan menggunakan sub dialek bahasa banjar kuala.
5.      Menginformasikan tentang pengertian kalimat bebas dan kalimat terikat.
6.      Mencontohkan berbagai Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat dengan menggunakan bahasa sub dialek banjar kuala

Sedangkan kegunaan penulisan makalah ini adalah diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan belajar pada mata kuliah Metodologi Penelitian Bahasa.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
Pembedaan kalimat mayor dan kalimat minor dilakukan berdasarkan lengkap dan tidaknya klausa yang menjadi konstituen dasar suatu kalimat.

2.1.1             Pengerian Kalimat Mayor
Kalimat Mayor merupakan sebuah klausa yang lengkap, sekurang kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat. Contohnya:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Anang hanyar tabangun.
Anang baru bangun.
Ikam nang ka sini.
Kamu yang ke sini.
Mamanya Aluh handak mailangi kawannya di kampung.
Ibunya Aluh ingin menengok temannya di kampung.
Inya mangatam banih.
Dia memanen padi.
Kainya Amat tulak ka pahumaan.
Kakeknya Amat berangkat ke sawah.

2.1.2             Pengertian Kalimat Minor
Kalimat minor memiliki ciri klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah keterangan saja, maka kalimat tersebut disebut kalimat minor. Kalimat minor ini meskipun unsur-unsurnya tidak lengkap, namun dapat dipahami karena konteksnya diketahui oleh pendengar maupun pembicara. Contoh kalimat minor:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Liwar kajal!
Sangat berdesakan!
Lakasi!
Cepat!
Handak bakunyung.
Ingin berenang.
Ka Banjarmasin.
Ke Banjarmasin.
Amat handak tulak.
Amat hendak berangkat.
Dalas tahantak mundur maka kada.
Meskipun terjatuh tidak akan menyerah.
Waja sampai ka puting.
Kuat sampai ke ujung.

2.2    Kalimat Verbal dan Kalimat Non-Verbal
2.2.1             Pengerian Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori verba. Berkenaan dengan banyaknya jenis atau tipe verbal, maka biasanya dibedakan pula adanya kalimat transitif, intransitif, kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat dinamis, kalimat statis, kalimat refleksif,kalimat resiprokal, dan kalimat ekuatif.
·         Kalimat Transitif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba transitif, yaitu verba yang biasanya diikuti oleh sebuah objek kalau verba tersebut bersifat monotransitif, dan diikuti oleh dua buah objek kalau verbanya berupa verba bitransitif, contoh kalimat Transitif:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Andi batampah wadai.
Andi memesan kue.
Amin mamakan iwak karing.
Amin memakan ikan kering.
Ading manyanyiakan sabuting lagu.
Ading manyanyiakan sebuah lagu.
Ijum maminum banyu putih.
Ijum meminum air putih.
Edo bamainan keleker.
Edo bermain kelereng.

·         Kalimat Intransitif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba intransitif, yaitu verba verba yang tidak memiliki objek, contoh kalimat Intransitif:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Nita handak makan.
Nita ingin makan.
Acil bakamih ka jamban.
Bibi kencing ke toilet.
Kai hanyar bulik.
Kakek baru pulang.
Nana bahualan.
Nana berkelahi.
Amah tadangsar.
Amah terpeleset.
Junai mahayabang.
Junai melamun.




·         Kalimat Aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Dalam bahasa Indonesia verba aktif biasanya ditandai dengan prefiks, contohnya:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Unda manulis surat.
Saya menulis surat.
Kamanakanku lagi mandangarakan radio.
Keponakanku sedang mendengarkan radio.
Mama manapas salawar.
Ibu mencuci celana.
Mama manyiangi iwak.
Ibu membersihkan ikan.
Ardah maangkut tapasan baju.
Ardah membawa cucian baju.
Ulak mamutik ilung.
Ulak memetik eceng gondok.




Dalam kepustakaan lingusitik ada istilah kalimat aktif anti pasif dan kalimat pasif anti aktif sehubungan dengan adanya sejumlah verba aktif yang tidak dapat dipasifkan, dan verba pasif yang tidak dapat dijadikan verba aktif, contoh kalimat pasif yang tidak dapat dijadikan kalimat aktif :
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Julak laki kacuntanan baisukan tadi.
Paman kemalingan tadi pagi.
Batis tagapit lawanng.
Kaki terjepit pintu.


Contoh kalimat aktif yang tidak bisa dipasifkan :
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Inya kada mucil lawan paguruan.
Dia tidak bandel dengan guru-guru.
Samut mahurung gulaan.
Semut menggerumuni permen.

·         Kalimat Dinamis adalah kalimat yang predikatnya berupa verba yang secara sistematis menyatakan tindakan atau gerakan,contohnya:
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Udin bukah ka dapur.
Udin berlari ke dapur.
Inya barabah di tilam.
Dia berbaring di tempat tidur.
Ipah garing bangat.
Ipah sakit keras.
Ading baguling di pahumaan.
Adik berguling-guling di sawah.
Mama manyiangi iwak.
Ibu membersihkan ikan.

2.2.2             Pengertian Kalimat Non-Verbal
Kalimat non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan verba; bisa nomina atau frasa nomina, bisa adjektifa atau frasa adjektifa, bisa kelas numeral, bisa juga frasa preposisional. Berikut contoh kalimat non-verbal.
Sub Dialek Banjar Kuala
Bahasa Indonesia
Buhannya cangkal banar.
Mereka rajin sekali.
Kakanakan ka sakulahan.
Anak-anak ke sekolah.
Ikam langkar banar.
Kamu cantik sekali.
Unda menggaring kada ada nyawa.
Saya sakit karena kamu tidak ada.
Awak ikam batinggi.
Badanmu semakin tinggi.
Nyawa liwar lamak.
Kamu sangat gendut.




2.3    Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
2.3.1             Pengerian Kalimat Bebas
Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau dapat memulai sebuah paragraf atau wacana tanpa bantuan kalimat atau konteks lain yang menjelaskannya.
2.3.2             Pengerian Kalimat Terikat
Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap, atau menjadi pembuka paragraf atau wacana tanpa bantuan konteks.
2.3.3             Contoh Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
Iwak Haruan
            Wayahini di Banjar ngalih banar mancari iwak haruan (kalimat bebas). Salimbadaan hintalunya haja ngalih banar dicari(kalimat terikat). Amunnya ada gin sing larangan(kalimat terikat).

Banjar Kuta Saribu Sungai
            Banjar wahini lain kuta saribu sungai lagi (kalimat bebas). Salimbadaan saribu, saratus gin asa ngalih banar mancari(kalimat terikat). Sudah sing dikitan rigat pulang(kalimat terikat). Bubuhan banjar kataju banar mambuang sampah ka sungai(kalimat terikat). Itu jua nang maulah sungai jadi tatumpuk lawan sampah, sampai akhirnya sungai di Banjar akhirnya tunggal dikitan hilang (kalimat terikat).


BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kalimat Mayor merupakan sebuah klausa yang lengkap, sekurang kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat. Sedangkan Kalimat minor memiliki ciri klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah keterangan saja, maka kalimat tersebut disebut kalimat minor.
Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori verba. Sedangkan Kalimat non-verbal adalah kalimat yang predikatnya bukan verba; bisa nomina atau frasa nomina, bisa adjektifa atau frasa adjektifa, bisa kelas numeral, bisa juga frasa preposisional.
Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap. Sedangkan Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap
3.2 Saran
Hendaknya dari kalangan ketatabahasaan, maupun kalangan akademik lainnya, terus melakukan penelitian tentang bahasa banjar, yang dirasa bahasa banjar itu sendiri memiliki keberagaman kosa kata yang luar biasa banyaknya. Penelitian ini harus selalu diperbaharui ataupun dijadikan agenda rutin bagi kalangan ketatabahasaan, karena dengan dilakukannya penelitian lebih lanjut, maka buku-buku penunjang pembelajaran bahasa banjar, akan mudah untuk didapatkan dan dipelajari bagi masyarakat maupun kalangan pelajar itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.  2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.  Jakarta: Rineka Cipta.
______2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Djebar Hapip, Abdul. 2008. Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: CV. Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
Kridalaksana, Harimukti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.
Ode Sidu, La. 2013. Sintaksis Bahasa Indonesia. Kendari: Unhalu Press.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar