Bagian 1: Mata yang Kembali Terbuka
Hidupku yang diprediksi masih panjang, segeraku persingkat hanya dengan sebuah pisau. Dengan niat untuk mengakhiri hidup, ku ukir beberapa sayatan di sekujur tubuh ini. Tetes demi tetes darah mengalir membasahi lantai, tanpa ada seorangpun yang tahu, aku terbaring kaku. Mungkin hanya sejengkal nafasku kala itu. Mataku tak dapat melihat apapun, tangan ini mati rasa, tapi dengan dalih cinta aku tetap terima itu semua. Cinta yang telah membuatku lakukan penyiksaan pada tubuh yang lemah ini. Dan ia pula lah yang membuat hidup terasa tak berarti untuk dijalani.
Mataku perlahan
terbuka, bukan neraka yang ada dihadapanku. Sebuah kamar yang semua
perabotannya berwarna putih itulah yang bisa aku lihat saat itu. Perlahan mataku
mulai terpejam lagi, dalam hati aku berkata semoga yang aku lihat nanti adalah surga.
Mataku terbuka
untuk kedua kalinya, kulihat tangan yang penuh dengan sayatan yang cukup dalam,
sebuah goresan indah di sekitar perut dan leherku, namun bukan itu yang aku
lihat kali ini, tubuhku baik-baik saja, tak kurang suatu apapun. Ini mimpi
gumamku. Segera aku bangkit dari tempat tidur, walaupun
tanganku masih terasa gemetar untuk memegang gagang pintu, ku putuskan untuk
kembali duduk di sudut tempat tidur. Tak sengaja kulihat jendela kecil yang
letaknya dekat denganku, terasa hembusan angin dingin menusuk kulitku. Hari masih
terasa sangat pagi dikala itu, aku kembali mencoba memutar gagang pintu. Masih
ada terasa ingatan kala itu, semuanya terasa gelap, aku terjatuh ke lantai,
kembali tak sadarkan diri.
Hidungku mencium
aroma yang sedap, rasanya seperti bubur ayam. Tak lama mataku kembali fokus dalam
melihat, perawat rumah sakit menghampiriku,
“Bagaimana perasaan
Anda saat ini, saya datang kemari untuk mengantarkan sarapan”, ucapnya dengan
nada yang lembut. Aku hanya mengucapkan sepatah kata, yakni baik saja. Segera aku
suruh perawat itu untuk menyuapiku. Bubur yang dia berikan sangatlah enak,
semangkuk bubur telah mengisi perutku, dia lalu memberikanku obat yang akhirnya
membuat mataku terasa sangat berat, dunia terasa kembali gelap. Akankah aku
tertidur kembali, hanya sekejap aku melihat dunia, lalu aku akan kembali
tertidur.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar